"Tumben Mba Dita. Mungkin ngidam Mba Dit," kata Bu Itut penuh perhatian.
"Mba Dita mukanya pucat. Apa hamil Mba? Coba tes mba, " tambahnya.
Sudah beberapa hari ibu merasa sedikit pusing cuma ibu tetap berkegiatan seperti biasa di rumah, seperti nyapu, siram tanaman, dan masak.
Setelah dihitung-hitung, ibu telat hampir sebulan. Ibu lalu membeli testpack di apotek. Betapa terkejutnya ibu, waktu pagi hari melihat dua garis merah di alat uji kehamilan.
Ibu langsung mengabari bapak tentang kabar baik ini. Bapak lalu meminta ibu untuk tidak boleh capek. Beberapa hari setelahnya tepatnya 14 Februari 2023, Bapak mengantar ibu ke RS. Aminah menemui dr. Ratih Wardani, Sp. OG yang pernah memerikasa ibu pasca abertus kedua.
"Ya hamil. Udah delapan minggu," kata dr. Ratih saat USG perut ibu.
Oleh dr. Ratih Wardani, ibu diberi resep penguat janin untuk diminum sampai usia kandungan 4 bulan. Ibu juga disarankan untuk tidak boleh capek dan dilarang angkat yang berat-berat.
"Bulan depan kontrol lagi ya. Nanti buku KIA-nya minta di Puskesmas karena Puskesmas yang terbitin," tambahnya.
Dengan perasaan gembira, ibu dan bapak pulang kembali ke rumah di Desa Serang Blitar. Ibu harus menempuh jarak sekitar 35km dari desa ke kota untuk kontrol di RS. Aminah Blitar.
Kondisi jalan rusak antar desa hingga menuju Kecataman Panggungrejo menjadi tantangan besar bagi bapak dan ibu. Selama mengendarai mobil, bapak berusaha untuk membawa mobil dengan kecepatan rendah agar kondisi ibu tetap sehat.
Keesokan harinya setelah sholat subuh berjamaah, ibu duduk di teras. Ibu langsung memanggil bapak dan menggenggam erat tangan bapak. Keringat dingin tampak di sekitar wajah ibu. Ibu langsung disandarkan bapak ke kursi. Ibu terengap-engap seperti kehabisan oksigen. Selama dua menit bapak berusaha menenangkan ibu.
Itulah awal mula kondisi ibu mulai lemah. Mual setiap hari dirasakan ibu hingga empat bulan usia kehamilan. Apalagi ibu mengandung janin kembar yang diketahui saat pemeriksaan bulan Maret.
"Kok ada dua ya. Coba liat yang bulan lalu," kata dokter kepada asistennya untuk mengecek hasil USG bulan lalu.
Sembari membuka hasil USG bulan lalu, asisten bidan menyampaikan bahwa bulan lalu belum tampak tanda-tanda bayi kembar."
"Saya kembar Dok. Keluarga saya banyak sekali yang kembar," kata ibu kepada dr. Ratih yang tengah melakukan USG di perut ibu.
"Oh ya. Ya ini kembar. Jangan angkat yang berar-berat ya. Pokoknya makan apa aja jangan khawatir," sahut dokter Ratih kepada ibu.
Kabar hamilnya ibu menjadi istimewa, apalagi Februari merupakan bulan yang spesial bagi ibu karena tepat pada1 Februari ibu berulang tahun ke-36 sekaligus mengingatkan bahwa 14 Februari adalah hari uang tahun kantor ibu semasa bekerja dulu menjadi wartawan di tvOne. Ibu menjadi reporter berita selama 12 tahun di tvOne. Oh ya, sebelum bekerja di tvOne Ibu mengawali karir jurnaistiknya di TVRI Nasional pada 2008. Tentu saja Saga Aksa belum lahir. Apalagi ibu belum bertemu Bapak.
#CeritanyaSagaAksa
Posting Komentar untuk "Kata Samudra #HamilBayiKembar"