Kata Samudra #KonstruksiVsKontraksi


"Klo mbrojol di jalan iku biasa mba. Jadi pas nyampe rumah sakit, bayinya tinggal disambut." 

Sering kalimat ini ibu dengar dari bapak-bapak maupun ibu-ibu di desa. Jarak jauh antara rumah dengan Puskesmas membuat para ibu harus rela menerima kenyataan kalau bayinya mungkin saja lahir di jalan. 

Pernah ada seorang ibu yang sudah diterima Puskesmas namun ternyata harus ditangani lebih intens di rumah sakit besar. Inilah yang membuat ibu makin stres dan kontraksi menjadi-jadi mendorong bayi ingin keluar melihat ibunya secepat mungkin.

14 Feb 2023 atau tepat setahun yang lalu Ibu memeriksakan kandungan di RS. Aminah Blitar. Tak terasa dua jam lagi udah mau 14 Februari 2024, halo anak... ibu lanjutkan nulis ini lagi ya. 

Bapak terus menghawatirkan kondisi ibu. Sepulang dari rumah sakit, dengan membawa kabar baik, bapak memutuskan bahwa bulan depan (Maret'23) ibu harus tinggal sehari di penginapan saat kontrol kehamilan bulanan. Nawang Wulan menjadi pilihan karena bersih dan hanya 5 menit dari rumah sakit. 

Bulan demi bulan berlalu. Maret, April, Mei, Juni, Juli, hingga Agustus kondisi jalan tak kunjung membaik. Mobil dipacu dengan kecepatan rendah sekitar 10km/jam. Perut terguncang, ibu tak tahan. 

"Say, sepertinya tidak sampai 9 bulan. Kita kos saja atau cari kontrakan di dekat rumah sakit."

Khawatir kejadian BROJOL di jalan terjadi pada ibu, bapak pun menyetujui apa keinginan ibu.

"Ya, harus. Satu bulan sebelum lahiran. Pokoknya masuk bulan ke-8 kita langsung menginap di kota." 

Anggaran mulai ibu perhitungkan. Akhirnya keputusan sementara adalah tinggal di penginapan karena ada yang bersih-bersih setiap hari.

Allah punya kehendak, manusia hanya mampu berucap. Belum genap 8 bulan, kontraksi semakin menjadi-jadi. Tiga hari perut mengencang. Ibu berupaya kuat. Saat itu bapak sedang di Jakarta. Baju bayi pesanan ibu datang, "Oh sungguh rasanya tanda lahir semakin dekat."

Dari Blitar-Jakarta ibu bapak saling komunikasi. Kaki terus menendang, karena ternyata Saga Aksa sudah ingin keluar. Konstruksi jalan yang bolong di puluhan kilometer itu lah yang memacu kontraksi. Niat ingin kontrol, tak disangka, Ibu bertaruh nyawa dengan kondisi pembukaan 5. Sholawat, istighfar, tahlil menjadi penguat. Rasanya sebentar berhenti sebentar terasa lagi. 
Bersambung...

#CeritanyaSagaAksa
Dita Faisal
Dita Faisal Mengawali karir sebagai jurnalis sejak 2008 di TVRI Nasional. Setahun kemudian bergabung di tvOne sebagaireporter dan presenter berita hingga Feb 2021. Pernah meraih Fellowship hingga ke Jepang dan menjadi wartawan Istana Kepresidenan pada 2014-2015. Setelah 13 tahun menjadi jurnalis, pada pertengahan 2021 memutuskan pindah ke Blitar dan Wonosalam untuk lebih dekat dengan alam. Seperti cita-cita, ingin menikmati waktu dengan berbagi dan bertani. It's time for #BacktoNatureBacktoVillage

Posting Komentar untuk "Kata Samudra #KonstruksiVsKontraksi"