Ini pengalaman seru buat aku yang baru beberapa minggu tinggal di Desa. Waktu itu pagi sekitar pukul enam aku ajak suamiku untuk melihat pantai. Rasanya gemuruh ombak yang menghantam karang mengundang rasa penasaran aku untuk melihat susana pagi yang mataharinya mulai terik bersinar tanpa penghalang.
Enam orang sibuk mendorong kapal bermotor untuk menepi. Makin penasaran aku dibuatnya. Laki dan perempuan setengah baya termasuk pemuda masih mendorong kuat kapal berharap ombak menyapu hingga ke daratan. Sayang, ombak masih tipis dan hanya mampu menyapu kaki.
Senangnya bukan main waktu melihat ikan tengiri terhampar di atas perahu. Tubuhnya masih mengkilap matanya segar menatap. Saking penasaran, akhirnya aku bertanya pada salah satu nelayan apakah ikan besar itu dijual.
"Empat puluh ribu per kilo," jawab perempuan berbaju merah yang ternyata isteri nelayan senior, Pak Sumaji.
Bagiku mengeluarkan uang 40-ribu rupiah tidaklah rugi untuk mendapatkan ikan tengiri segar hasil tangkapan nelayan. Ikan tengiri yang beratnya 5kg akhirnya aku bagi dengan pedagang di Pantai Serang Blitar. Sebagian aku beli 80-ribu dan sebagian potongan langsung dibawa pedagang.
Sinar mentari pagi kian terik. Ini yang paling aku cari semasa 17 tahun bermukim di Jakarta. Matahari tanpa penghalang gedung bertingkat. Matahari yang menyegarkan, sesegar ikan tengiri dan juga tuna yang pagi itu menjadi bawaanku untuk aku panggang di atas wadah bernama gerabah.
Salam sehat dan salam bahagia dari kami di Desa.
Dita Faisal
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak 2008 di TVRI Nasional. Setahun kemudian bergabung di tvOne sebagaireporter dan presenter berita hingga Feb 2021. Pernah meraih Fellowship hingga ke Jepang dan menjadi wartawan Istana Kepresidenan pada 2014-2015.
Setelah 13 tahun menjadi jurnalis, pada pertengahan 2021 memutuskan pindah ke Blitar dan Wonosalam untuk lebih dekat dengan alam. Seperti cita-cita, ingin menikmati waktu dengan berbagi dan bertani. It's time for #BacktoNatureBacktoVillage
Posting Komentar untuk "Ikan Tengiri dan Teriknya Mentari Tanpa Penghalang Gedung Tinggi"