Aku Hamil? #1 - Beli 2 Test Pack


Aku berusaha menguatkan diri berbagi cerita soal pengalamanku sewaktu datang untuk kontrol ke dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan yang bernama dr. Nana Agustina SpOG.  Waktu itu Senin, 10 Juni 2019, dr. Nana Agustina, SpOG menyarankan aku dan suami untuk cek darah dan cek sperma (analisis sperma) di laboratorium klinik manapun yang ada di Jakarta dengan surat pengantar yang dibuatnya.

Oh ya, dr. Nana Agustina, SpOG praktik di dua rumah sakit khusus Ibu dan Anak, yaitu RS. Evasari dan RS. Bunda, Menteng. Aku memilih kontrol di RS. Evasari karena tentu saja selain dekat dengan rumah, harganya pun lebih murah. Perbedaan harga bisa 2 kali lipat, kan lumayan. Waktu itu aku baru pertama kalinya ke RS. Evasari. Itupun setelah baca-baca ulasan di blog para bunda yang berbagi pengalaman setelah mengalami keguguran.

Pusing Seminggu
Usia pernikahan kami memasuki 3,5 tahun, tapi aku baru dinyatakan postitif hamil pada 2 Mei 2019. Tidak ada tanda-tanda kehamilan yang berarti selain pusing sekitar seminggu belakangan. Selama sepekan itu, aku sering pulang di jam istirahat hanya sekedar merebahkan badan dan kembali ke kantor 1 jam menjelang siaran Kabar Pasar.

Sempat bercanda saat ditanya suami alasan sering pulang pada jam istirahat. Aku menjawab santai kalau mungkin saja sedang hamil. Sebulan terakhir sejak Maret sampai April, aktivitasku cukup padat mulai menghadiri pernikahan adik sambung suami di Riam Kanan, Kalsel, kemudian ke Medan bersama suami untuk ngisi seminar jurnalistik, ngajar di kampus UBK setiap Rabu sore, ditambah lagi rutinitas harian memasak, menjadi korlip, dan siaran. Kalau dibayangkan memang begitu  aktifnya aku. Kadang merasa bertenaga ganda. Kalau gak diingetin suami untuk banyak istirahat, aku bisa kalap mau ikut kegiatan ini dan itu.

Dita dan Endik selalu kompak berpakaian saat berpergian (26/4/19)
Dita dan Endik seusai mengisi seminar Jurnalistik di Unimed, Sumut (27/4/19)
Dita dan Endik selalu senang mengenakan sarung khas daerah (27/4/19)
Sepulang dari Medan, saudara kembarku, Dina dan suaminya menyambutku di rumah. Dina dan Bung Hilman (suaminya Dina) datang dari Lombok dan menginap di rumah kami. Saat itu ada sahabat kecilku yang kupanggil dengan "Mba" Rifa datang bersilaturahmi. Aku malah disambut di rumahku sendiri. Aku senang bersilaturahmi karena mendatangkan rezeki dan mengangkat kesusahan. Kami ngobrol lumayan lama. Saat hendak pulang, Mba Rifa yang saat itu datang bersama suaminya naik motor, meminta bantuan untuk mencarikan anak yatim atau panti asuhan untuk acara 4 bulanan kehamilannya. Aku pun teringat satu yayasan dekat rumah dan menyarankannya untuk ke sana setelah aku survei terlebih dahulu keesokan harinya. Sebelum mengucapkan salam pulang, Mba Rifa menanyaiku tentang asam folat dan obat penyubur suami yang harus diminum ketika haid hari ke-5.

"Aku belum haid-haid nih, Mba. Tar klo haid, aku minum sama yang untuk cowo-nya," jawabku.

Mba Rifa langsung menyarankan aku untuk test pack jika dalam beberapa hari ke depan aku belum haid. Sambil melihatnya naik motor di kursi belakang, aku pun meng-iyakan.

"Aku pulang ya. Assalamualaikum," motor yang dikendarai suaminya memutar menjauhi rumah kami untuk kembali pulang.

"Walaikumsalam," jawabku, Mas Endik, Dina, dan Bung Hillman serentak.

Beli 2 Test Pack
Setiap bulan aku selalu memanjakan diri untuk pijat dan refleksi. Rasa pusing seminggu dan badan yang berasa pegal membuatku menyegerakan diri ke Alamanda pijat refleksi syariah di Rawamangun. Kali ini suamiku tidak ikut. Sayangnya malam itu ruko pijat refleksi langgananku tutup karena sedang ada perbaikan instalasi listrik.

Sekitar 200 meter dari lokasi pijat refleksi, ada toko obat K24. Aku memutuskan untuk berjalan kaki dan mampir untuk membeli test pack. Aku langsung beli 2 untuk persiapan bulan-bulan berikutnya jika ternyata bulan Mei belum hamil juga. Jujur, aku sudah melakukan test pack dua kali sepanjang pernikahan. Jadi, ini yang ketiga. Aku penuh harap kali ini positif dan Allah Maha Kuasa. Gojek tiba, aku kembali pulang ke rumah.

Madu "May Day"
"Assalamualaikum, say. Kita beli madu yuk, kan bentar lagi mau puasa," kataku saat menelepon suami sambil mengarah ke parkiran mobil di halaman kantor.

"Walaikumsalam. Ya. Aku nunggu di depan," jawab lembut suamiku yang hampir 24 jam selalu di rumah karena pekerjaannya sebagai penulis.

Sebelum masuk ke mobil, aku ditelepon Mba Rifa untuk memberi kabar bahwa acara 4 bulanan di Panti Asuhan Harapan Remaja digeser ke hari Sabtu karena jadwal anak panti cukup padat. Sebelum menutup telepon, Mba Rifa menanyakan perihal test pack. Aku menjawabnya untuk segera melakukan test pack setelah membeli madu di Cibubur pada 1 Mei 2019, bertepatan dengan Hari Buruh (May Day). Kepada Mba Rifa aku cerita bahwa aku merasa pusing seharian. Mba Rifa menyarankan aku untuk segera test pack. Pikirku saat itu, Mba Rifa jauh lebih semangat dari aku. Aku jadi terpacu untuk segera mengetes air seni dengan test pack dan penuh harap timbul dua garis merah.

Madu Royal Jelly yang dibeli 1/5/19
Sore itu, aku langsung mengendarai mobil dan menjemput suamiku untuk membeli Madu Pramuka di Cibubur. Kami membeli madu Royal Jelly satu jerigen kecil seharga Rp350.000,- Setelah membeli madu, aku menemani suami untuk terapi sengat lebah yang letaknya bersebelahan dengan toko penjualan Madu Pramuka. Tak lama setelah terapi sengat lebah, mata kanan Mas Endik terlihat bengkak dan perlahan menjalar sampai beberapa bagian tubuh hingga keesokan harinya. Aku yang kaget saat itu berusaha ditenangkannya lewat cerita kecilnya saat disengat lebah pertama kali. Pengalaman yang menakutkan dan lucu menurutku, tapi menyenangkan baginya yang tumbuh besar di desanya Dusun Mangirejo, Wonosalam, Jombang.

Mas Endik disengat di 4 titik, bahu dan kepala

Mas Endik mengalami bengkak sesaat setelah terapi sengat lebah
Efek bengkak tidak membuat suamiku manja. Kami pulang dengan kemacetan yang luar biasa pada May Day di sore hari. Huuffhh.... Walaupun lama di perjalanan, kami selalu bahagia dengan perbincangan yang seru tentang apapun termasuk keinginan kami empat tahun ke depan tinggal di sekitaran Pantai Serang, di Blitar. Pembicaraan yang hangat, menyenangkan, penuh dengan humor. 💑

Alhamdulilah, Dua Garis Merah Merona
Bersambung... Aku Hamil? #2

Dita Faisal
Dita Faisal Mengawali karir sebagai jurnalis sejak 2008 di TVRI Nasional. Setahun kemudian bergabung di tvOne sebagaireporter dan presenter berita hingga Feb 2021. Pernah meraih Fellowship hingga ke Jepang dan menjadi wartawan Istana Kepresidenan pada 2014-2015. Setelah 13 tahun menjadi jurnalis, pada pertengahan 2021 memutuskan pindah ke Blitar dan Wonosalam untuk lebih dekat dengan alam. Seperti cita-cita, ingin menikmati waktu dengan berbagi dan bertani. It's time for #BacktoNatureBacktoVillage

Posting Komentar untuk "Aku Hamil? #1 - Beli 2 Test Pack"