Nah, soal gigi yang sakit ada bermacam-macam tipe. Saya sih gak paham banget apa tipenya, soalnya saya presenter berita bukan dokter gigi. Umumnya berdasarkan pengalaman saya, sakit gigi biasanya timbul karena gigi berlubang, karang gigi yang banyak, gigi goyang, atau gigi geraham yang numbuhnya miring. Auuuh... sakitnya ampun dah. Bisa kambuhan datangya.
Semua dokter gigi akan bilang bahwa gigi geraham yang paling belakang akan tumbuh sesuka-sukanya dia. Ada yang tumbuh diusia dewasa, tapi ada juga sampai usia lanjut loh. Nah, tujuan saya disini nih khusus mau curhatin masalah gigi geraham bagian atas dan bagian bawah sisi kanan dan kiri yang tumbuh kesana kemari. Totalnya ada 4 gigi. Dari keempat gigi geraham itu, tiga gigi tumbuh miring ke arah pipi keluar dari koridor gusi, dan satu gigi tertanam dalam gusi. Gak tau deh harus gimana lagi. Mau dibiarin sakitnya makin menjadi. Akhirnya, saya beranikan diri ke dokter gigi sendiri tanpa suami.
Ada baiknya kalau kamu sudah merasa aneh sama gigi kamu lebih baik langsung aja ke dokter gigi. Kalau saya tergolong rajin ke dokter gigi untuk bersihin karang gigi. Tapi urusan yang satu ini memang beda. Kalau ada keluhan sakit di seputaran gigi dan bikin gusi belakang bengkak, nah bisa jadi itu karena gigi geraham bagian paling belakang tumbuh. Bagi yang tumbuhnya sesuai dengan koridor gusi sih aman, tapi klo seperti saya nih yang gigi gerahamnya numbuh miring sampai nggesek pipi, hmmmh.... kebayang kan sakitnya gimana karena bisa bikin sariawan.
Bertahun-tahun saya cuekin karena merasa "Ah, bentar lagi juga hilang sakitnya," alhasil penyakit gigi dan gusi bengkak selalu datang hampir tiga bulanan. Saking udah gak tahan dengan cobaan ini, saya akhirnya memberanikan diri ke dokter gigi senior yang super ramah Drg. Novembriati dekat rumah keluarga di area Masjid Cidodol Jakarta Selatan. Rumah dokter Novembriati bagus banget deh. Kliniknya bersebelahan dengan rumahnya dan terlihat bersih banget. Harganya dijamin murah meriah apalagi sama tetangga.
Klinik Gigi Drg. Novembriati, Masjid Cidodol Jaksel |
Klinik Drg. Novembriati, Masjid Cidodol Jaksel |
Surat pengantar foto panaromic |
RSGM Ladokgi TNI AL R.E. Martadinata, Benhil Jakpus |
Giliran nama saya dipanggil, saya berhadapan dengan dokter tua dan terlihat senior. Jadi makin tenang saya. Apalagi dokternya terlihat ramah dan gak banyak ngomong. Tipe bapak bijaksana gitulah. Namanya Drg. Hari Sumitro, Sp. BM. yang berpraktik di RSGM Ladokgi.
Ruang tunggu RSGM Ladokgi, Jl. Farmasi No.1 |
Benda panjang berbahan metal tahan karat (stainless) menyentuh gigi saya sambil dipukulkan 2-3 kali. "Sakit?" tanya dokter. Saya cuma menjawab dengan gelengan kepala yang berati tidak.
Drg. Hari Sumitro, Sp. BM. memutuskan untuk mengambil tindakan di hari berikutnya, yaitu hari Jumat, karena jadwal Drg. Hari Sumitro, Sp. BM. di RSGM Ladokgi hanya Selasa sore dan Jumat sore dari pukul 17.00 wib - 19.00 wib. Saya memang datang tepat jam 7 malam saat itu. Beruntung, masih diterima dokter walaupun ujung-ujungnya disuruh balik lagi sih. Alhamdulillah rezeki isteri yang InsyaAllah sholehah.
Jadwal Praktik Drg. Hari Sumitro, Sp. BM |
Selasa dan Jumat yang kesekian akhirnya terlewatkan begitu saja, terpotong cuti liburan ke Kedai Kopi Ambyar dan Naga Rimba di Pantai Serang Blitar. Alhasil saya balik lagi Jumat kesekiannya yang berkali-kali itu. Nyali mulai ciut, karena itu saya minta keponakan tersayang, Nyumbui untuk nemenin saya ke RSGM Ladokgi.
Jadwal Dinas Drg. Hari Sumitro, Sp. BM |
Ya, waktu operasi gigi geraham atas bawah pun tiba. Drg. Hari Sumitro, Sp. BM. meminta saya membuka mulut dan menyemprotkan cairan ke atas dan bawah gigi geraham yang mau dioperasi. "Tarik napas, mau disuntikkan di bagian atas dulu." Cessss, seperti digigit semut. Cuma beberapa detik mulut berasa kebal dan gak ngerasain apa-apa sama sekali.
"Oke, nanti akan terasa bunyi krek dikit ya. Oke tahan..." Kroookkk, gigi geraham belakang atas berhasil dicabut. "Oke. Yang bawah, tahan sebentar ya." lagi-lagi, krrroookk... dan gigi geraham belakang bawah berhasil dicabut.
Saya melihat ada benang panjang berwarna hitam dimasukkan ke dalam gigi. Ternyata Drg. Hari Sumitro, Sp. BM. menjahit gusi saya. Entah kenapa, mungkin memang begitu aturannya. Saya sih manut saja, kan pasrah tak berdaya. Lagian juga gak ngerasain apa-apa.
"Oke, kumur-kumur," dua buah kain kasa berbentuk dadu ditempelkan oleh asisten dokter untuk menutup darah yang masih keluar setelah operasi gigi. Dokter langsung meninggalkan kursinya dan langsung menuju tempat duduknya.
Di meja kerjanya itu, Drg. Hari Sumitro, Sp. BM. menuliskan resep obat antibiotik, obat penghilang nyeri, serta bengkak. Dengan nada suaranya yang berwibawa tanpa banyak komentar, Drg. Hari Sumitro, Sp. BM. menyarankan saya untuk membuka kapas pengganjal di mulut setelah 1 jam operasi, dan melanjutkannya dengan meminum es untuk mempercepat pembekuan darah di gusi. Dokter menyaranan untuk kembali satu minggu berikutnya untuk melihat apakah ada pembengkakan dan mencabut benang di gusi.
Satu jam berlalu begitu saja. Obat bius mulai hilang, bibir yang sempat terasa kebal mulai normal. Alhamdulillah, darah sedikit demi sedikit berkurang. Kasa sempat saya ganti dengan kapas kosmetik baru. Saya makan es batu seperti mengemut permen, karena segala macam es sudah saya minum. Saya minum es kelapa muda untuk mengurangi pendarahan gigi. Entah ini ilmu dari mana, seyakin saya air kelapa banyak khasiatnya. Jumlah es batu yang saya makan juga lumayan banyak. Untungnya sejak kecil es batu jadi andalan saya. Jadi, urusan ngemut es batu saya juaranya.
Alhamdulillah mata mulai mengantuk, rasa sakit tidak seberapa jika dibandingkan waktu tumbuhnya gigi geraham belakang dan saat drama menggesek pipi datang. Setelah hampir 10 orang saya tanyai soal oeprasi gigi, yang rata-rata jawabannya selalu sakit setelahnya sampai semingguan ternyata tidak terbukti. Alhamdulillah, ternyata tidak terbukti. Ternyata cabut gigi geraham itu gak sakit kok asalkan ketemu dokter gigi yang memang keren seperti Drg. Hari Sumitro, Sp. BM.
Loket pendaftaran dan loket kasir RSGM Ladokgi |
Jumat berkah tiba lagi. Saatnya kontrol gigi pasca operasi gigi geraham belakang. Terpaksa dua kali Jumat baru bisa kontrol, karena Jumat lalu ada demo mahasiswa di depan DPR karena nolak RUU KUHP dan minta presiden lahirkan Perppu atas revisi UU KPK. Alhamdulillah, dokternya gak marah loh, padahal dua minggu baru balik lagi.
"Oke, sudah bisa buka mulutnya lebar-lebar?" kata Drg. Hari Sumitro, Sp. BM. yang diawab anggukan kepala oleh saya.
"Disemprot dulu. Dicabut benangnya." Gak sampai 10 menit semua selesai.
"Oke, selesai. Kumur-kumur," ucap Drg. Hari Sumitro, Sp. BM. sembari meninggalkan saya pasien imutnya ini.
"Nanti kumur-kumur pakai obat kumur di rumah ya pagi dan malam. Udah cukup gak usah pakai obat lagi."
"Terima kasih, Dok. Kapan saya operasi lagi untuk dua gigi geraham berikutnya, Dok?" tanya saya nagih minta dioperasi.
"Nanti setelah merasa sembuh betul balik lagi kemudian periksa lagi kondisi gigi," sambil melihat kembali foto panoramic yang saya tunjukkan.
"Oke. Terimakasih Dokter ya." Dan sayapun pulang dengan bahagia. Dan tak lupa, membayar di kasir kesayangan.
"Tiga ratus ribu Bu ya," kata petugas kasir berhijab yang berjaga di meja kasir RSGM Ladokgi.
Sambil tersenyum selebar-lebarnya, saya membuka dompet dan pembayaran diselesaikan oleh kartu bukan oleh saya. (DF)
Posting Komentar untuk "Curhat Ah! Operasi Gigi Geraham Belakang Ternyata Gak Sakit Kok"