Tips nge-Vlog dari Presenter Berita, Dita Faisal


Foro pribadi saat berlibur ke Curug Bidadari

Anak milenial pasti sudah umum ya mendengar istilah nge-vlog. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, vlog berarti blog yang isinya berupa video. Sementara blog berati catatan harian atau jurnal pribadi di internet yang dapat diakses oleh siapa saja. Singkat kata nih ya, blog hanya berupa tulisan dan foto, sementara vlog gabungan antara audio (suara) dan visual (gambar bergerak).


Bagi netizen yang suka nge-blog, maka kemampuan yang dibutuhkan hanyalah kepiawaian merangkai kata dan bahasa untuk dituliskan, tapi untuk kamu yang ingin masuk ke dunia nge-vlog, maka kemampuan yang dibutuhkan adalah olah kata, olah bahasa, dan olah suara. Hal ini bukan berarti disuruh menyanyi loh. Bukan cuma itu, vlogger juga dituntut untuk menjadi konten kreator dari program yang dibuatnya. Mau dibawa kemana program yang dibuat, cuma vlogger yang bisa menentukan. Kemampuan berikutnya yang juga harus dimiliki adalah mengedit video sendiri. Tapi, kalau kamu termasuk vlogger yang punya anggaran besar, maka sah-sah saja membayar jasa editor yang hitungannya bisa per-detik.


Vlogger adalah sebutan bagi orang yang suka nge-vlog. Suksesnya seorang vlogger bergantung dari seberapa paham penonton terhadap pesan yang disampaikannnya. Panjangnya kalimat yang diucapkan oleh  vlogger  dalam video tidak serta merta membuat penonton mengerti apa isi pesan yang disampaikan. Sebaliknya, kalimat pendek terkadang malah bisa jadi bikin penonton merasa kekurangan informasi. Nah, terus gimana dong?


Kalau kamu serius ingin menjadi vlogger, maka minimal kamu harus punya tekad kuat untuk belajar mengolah kata, mengolah bahasa, dan mengolah suara. Jika ketiga hal ini sudah kamu kuasai, maka setidaknya kamu sudah punya modal untuk menjadi vlogger impian. Ada sepuluh tahapan yang harus dilewati oleh seorang vlogger. Yuk kita sama-sama cari tahu dan bahas satu per satu!


Berikut tips nge-Vlog ala Gue:
1. Percaya Diri; merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh seorang vlogger. Faktanya melawan rasa malu lebih berat ketimbang harus berhadapan dengan hantu. Coba saja sesekali berbicara di depan kelas memperkenalkan diri dan menceritakan rutinitas setiap hari mulai dari bangun pagi hingga mata terpejam di malam hari. Hal yang tampaknya sepele karena kerap dilalui setiap hari namun seringkali sulit diungkapkan. Ya kan?

2. Rekam Diri Sendiri; Seringlah merekam diri sendiri ketika sedang berbicara sambil membayangkan bahwa kita sedang berada di satu panggung di tengah penonton yang jumlahnya jutaan orang. Pasang kamera di atas penopang kamera (tripod) atau di atas meja yang ketinggiannya searah dengan pandangan mata. Istilah ini disebut eye level. Setlah itu, mulailah berimajenasi seperti apa yang kamu impikan. 

Kamu boleh membayangkan seolah-olah kamu adalah Atta Halilintar, Ria Ricis, Bayu Skak, atau presenter berita Dita Faisal ketika sedang berada di layar kaca untuk melaporkan berita terkini di lapangan. Jika sudah melihat contoh tersebut, maka saatnya kamu bangkit dari kenyataan dan jadilah dirimu sendiri, karena sesungguhnya menjadi diri sendiri lebih asyik ketimbang menjadi orang lain. Setuju?

3. Olah Vokal; teknik yang satu ini tidak hanya dibutuhkan bagi penyanyi saja, tetapi juga seorang pembicara, apalagi presenter. Bicara tentang olah vokal maka kita akan bicara soat tekniknya. Teknik berbicara mencakup artikulasi (ketepatan pegucapan kata), jeda (kemampuan memenggal kalimat), tinggi rendahnya nada diikuti dengan penekanan kata (intonasi), dan tempo (durasi berbicara). 

Selain percaya diri, olah vokal menjadi faktor pendorong suksesnya seseorang berbicara di depan umum. Di bawah ini contoh yang dapat dipraktikkan dalam mengatur artikulasi, intonasi, dan jeda pada saat berbicara:


Perhatikan sepenggal kalimat berikut ini. Hari ini Dita pesan go food tahu.
Kalimat di atas berbeda makna setelah tanda koma (,) diletakkan di posisi berbeda. Mari kita coba!

Contoh 1:
Cobalah mengucapkan kata "tahu" seolah tahu yang dimaksud adalah makanan olahan dari kedelai. Kalimat akan lebih mudah dibaca ketika tanda koma (,) diketakkan setelah kata go food. 

Hari ini, Dita pesan go food tahu.

Berikutnya, coba ucapkan kalimat pertama di atas dengan menekankan kata "tahu" seolah memberikan perintah kepada orang lain bahwa Dita mau pesan go food hari ini. Kalimat tersebut akan lebih mudah diucapkan jika tanda koma (,) diletakkan setelah kata hari ini. 

Hari ini Dita pesan go food, tahu!


Contoh 2:
Endik mengedit Dita memasak.
Kalimat di atas akan berbeda makna jika diberi tanda koma (,) di antara kalimat.

Endik mengedit, Dita memasak.
Kalimat ini menunjukkan bahwa Endik sedang mengedit video, sementara Dita sedang memasak.

Endik mengedit Dita memasak.
Tanpa ada jeda berupa tanda koma, maka kalimat diatas bermakna bahwa Endik sedang mengedit video pada saat Dita sedang memasak.

4. Pilihan kata (diksi); kemampuan ini wajib dimiliki oleh seorang pembicara. Diksi berkaitan dengan pemilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya. Penggunaan diksi menunjukkan seberapa dalam pengetahuan seseorang tentang suatu hal. Semakin rajin seseorang membaca maka semakin kaya perbendaharaan kata yang akan keluar dari mulutnya. Jika seorang vlogger suka membahas dunia kuliner, maka perbanyaklah bacaan tentang resep makanan, cara memasak, dan bumbu-bumbu dapur. Jika kamu suka musik, maka banyaklah bergaul dengan musisi mulai dari seniman jalanan sampai seniman papan atas, minimal kamu tahu istilah musik yang melekat dalam diri mereka sampai mengantarkannya pada kesuksesan.

5. Bahasa Tubuh; bersikaplah sopan, tidak menggangu orang lain di sekitarmu. Jika kamu seorang vlogger maka gunakan ruangmu sebisa mungkin untuk bergerak. Taruhlah kaki kamera di posisi paling pas untuk mengambil gambar, begitu juga dengan tongkat narsis (tongsis) yang akan kamu gunakan selama nge-vlog. Sekali lagi pastikan bahwa orang yang berada di sisi kiri kanan serta depan dan belakangmu tidak terganggu dengan kehadiranmu. Jika kamu yakin menjadi vlogger, maka fokuslah pada video yang kamu rekam dan jangan mudah terkecoh dengan orang yang bergumam di sekelilingmu. Selama kamu tidak menganggu mereka, maka kamu wajib yakin dengan vlog yang kamu buat. Biarkan orang sekitar kepo denganmu dan mulai sibuk mencari tentangmu di mesin pencarian google atau segala tagar (hashtag) tentang kamu.

6. Tulis dan Ucapkan;
penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Pembicara yang baik adalah pembaca dan penulis yang serius. Jika kamu ingin konten vlog kamu keren, maka tuliskan apa yang akan kamu ucapkan, setelah itu kamu latih berulang-ulang, lalu kamu ucapkan dan rekam. Semakin sering berlatih maka vlog yang kamu buat akan terlihat cerdas tanpa bertele-tele.

7. Ciptakan Konten Kreatif; idealnya seorang vlogger adalah konten kreator (creator content) atau bisa juga disebut konseptor bagi programnya sendiri. Buatlah konsep yang matang, kreatif, dan asli tentang apa yang akan kamu buat dalam vlog kamu. Konsep yang matang akan membuat vlog kamu tampak bercerita dan memiliki nilai lebih karena membuat penonton puas dan paham apa yang dimaksudkan dalam videomu.

8. Jadi Editor Mandiri; aktivitas nge-vlog selalu berawal dari perekaman dan berakhir dengan pengeditan. Tantangan terberat bagi seorang vlogger adalah mengedit video yang sudah mulai penuh di memori ponsel atau kamera digitalnya. Masih disepakati hingga sekarang bahwa editing merupakan bagian akhir dalam sebuah cerita dan berita. Editor diibaratkan sebagai seorang koki yang mampu menciptakan aneka rasa makanan. Sementara vlogger diibaratkan sebagai penyaji bumbu dan bahan makanan untuk diracik oleh sang koki. 

Istilah ini juga tepat diumpamakan terhadap seseorang yang tengah menempuh pendidikan tingkat atas. Sebaik-baiknya skripsi, tesis, dan disertasi adalah yang selesai di meja sidang. Sama halnya dengan vlogger, sekeren-kerennya vlog yang kamu buat, akan lebih keren kalau selesai diedit dan segera dipublikasikan. Ya gak?

Patut diyakini, bahwa kunci menjadi vlogger adalah bisa mengedit video-mu sendiri. Cara ini sangat jitu bagi vlogger pemula dengan modal terbatas. Kenapa? karena faktanya banyak vlogger yang terganjal menggungah videonya di medsos seperti youtube hanya gara-gara videonya belum selesai diedit. Kalaupun mau sewa jasa editor, tentu anggarannya belum memadai saat itu. 

Sekarang ada banyak sekali aplikasi gratis dan berbayar yang ditawarkan melalui Google Play maupun App Store. Cobalah cari referensi aplikasi khusus edit video. Umumnya, aplikasi gratis dengan aplikasi berbayar tentu berbeda hasilnya. 

Misalnya nih ya, kalau kamu pakai aplikasi yang gratisan jangan heran kalau tiba-tiba muncul logo penyedia aplikasinya di sudut video. Bisa juga saat video asyik diedit eh tiba-tiba muncul tuh iklan tak diundang, atau bisa juga memori tiba-tiba penuh karena video yang diedit terlalu panjang sehingga berat diputar di aplikasi hape. Yang pasti, ada harga ada kualitas!

9. Siapkan Tempat Penyimpanan Data (hard disk); Ibaratkan otak yang punya keterbatasan dalam menyimpan memori ingatan, memori komputer juga punya kapasitas untuk menyimpan data yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, supaya kinerja komputer maksimal, maka taruhlah data berupa foto dan video ke dalam tempat penyimpanan memori data yang disebut hard disk

Carilah hard disk berkapasitas minimal 500GB sampai 1 Terra, karena umumnya data berupa video akan memakan memori hard disk internal komputer.. Semakin banyak data tersimpan dalam memori komputer maka kinerja komputer berpotensi melambat. Hal ini tentu menggangu kerja kamu, dan pastinya bikin semangatmu jadi kendor.

Hard disk eksternal juga berfungsi untuk membantu seorang vlogger dalam mengelompokkan foto dan video berdasarkan tema yang diangkat. Data yang tersusun rapi dalam hard disk tentu membantu editor saat melakukan pengeditan video. Selain itu, hard disk juga bisa digunakan untuk menyimpan video tayangan yang sudah diedit sebagai sebuah kenangan yang bisa diputar ulang kapanpun dimanapun tanpa harus mengorbankan kuota internet.

10. Buat Akun Medsos dan Publikasikan;
seorang vlogger selalu mempersiapkan diri untuk populer. Melalui akun media sosial-lah seorang vlogger bisa dikenal luas masyarakat sejagat maya. Jika video sudah selesai di edit, maka gunakanlah media sosial untuk mempublikasikannya. Media sosial saat ini sangat efektif untuk meningkatkan dan mempertahankan eksistensi di mata publik. 

Saat ini ada banyak pilihan media sosial yang dapat dipilih untuk menggunggah foto dan video. Tentunya semua tergantung dari kebutuhan penggunanya. Beberapa platform media sosial yang bisa kamu pilih antara lain, youtube, instagram, twitter, dan facebook

Isilah konten dalam media sosialmu dengan hal-hal positif dengan memerangi  berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian. Kalau kamu sudah mengawali niat dengan baik, niscaya akun medsos-mu akan tampak bernilai dan beribawa. 

Oh ya, satu hal yang juga penting untuk kamu ketahui adalah meningkatkan kewaspadaan. Berhati-hatilah saat menceritakan sesuatu yang bersifat kritik bernada sinis. Hal ini bukan berarti kritik dilarang. Biasakan untuk memberikan kritik secara halus dan sopan penuh etika untuk menghindari adanya gugatan pihak lain yang merasa keberatan dengan kontenmu di kemudian hari. Kan sayang, video yang sudah ditonton jutaan penonton berujung pada penghapusan baik secara sengaja atau tidak disengaja. Mubazir banget kan. Udah mubazir waktu, mubazir kuota. Duh, sedih!

Mengisi konten media sosial dengan konsep positif dan inspiratif tentu meminimkan risiko pelaporan, penolakan, dan cemoohan warga net (netizen). Akun media sosial dengan jejak digital yang baik tentu akan menguntungkan pemiliknya sendiri. 

Jika kamu pandai mengelolanya, maka kamu bisa menerima endorse dari pemilik produk. Beruntungnya, khusus platform youtube yang jumlah pelanggannya (subscriber) mencapai 1000 dan telah ditonton 4000 jam dalam setahun, maka perusahaan google akan memberikan kesempatan youtuber untuk mengajukan penyisipan iklan pada konten video yang kamu buat. 

Ingat ya! Hal ini cuma berlaku bagi kamu yang konsisten untuk selalu menghasilkan konten yang kreatif. Zaman sekarang, banyak bangrt para pemburu kerja menjadikan akun media sosial sebagai acuan dalam merekrut seseorang. Maka, berlombalah mengisi akun medsos kamu dengan konten positif, karena percayalah bahwa jejak digital sulit dihapuskan.

Itulah 10 tips nge-vlog dari saya, Dita Faisal sebagai Presenter Berita. Semoga bermanfaat ya ilmu yang selama ini saya dapat. Nah, bagi kamu yang ingin memulainya, mulailah dari mencoba karena jika mencoba saja tidak pernah bagaimana kita bisa melihat hasilnya. Ya, gak?
Dita Faisal
Dita Faisal Mengawali karir sebagai jurnalis sejak 2008 di TVRI Nasional. Setahun kemudian bergabung di tvOne sebagaireporter dan presenter berita hingga Feb 2021. Pernah meraih Fellowship hingga ke Jepang dan menjadi wartawan Istana Kepresidenan pada 2014-2015. Setelah 13 tahun menjadi jurnalis, pada pertengahan 2021 memutuskan pindah ke Blitar dan Wonosalam untuk lebih dekat dengan alam. Seperti cita-cita, ingin menikmati waktu dengan berbagi dan bertani. It's time for #BacktoNatureBacktoVillage

Posting Komentar untuk "Tips nge-Vlog dari Presenter Berita, Dita Faisal"